Masa prapaska biasanya digunakan untuk merenungkan dan memperbarui iman. Dalam kesempatan ini aku ingin menggunakannya sebagai suatu retret pribadi. Aku menyadari imanku masih tak seberapa, kendati sudah 40 tahun aku dibaptis. Aku merasa berjalan berputar-putar di suatu tempat. Tidak maju-maju. Baik dalam hal pengetahuan iman (rasanya aku makin bodoh saja, sebab setiap kali aku ditanya tentang imanku, aku masih merasa perlu belajar lebih banyak lagi), dalam hal penghayatan iman (aku kurang konsisten dan kirang konsekuen), dalam hal pelaksanaan iman (bidang ini amat sangat luas, seluas kehidupan, tetapi sementara ini aku hanya mencukupkan diri dalam hal ibadat saja), dalam hal pengungkapan iman (agar aku menjadi saksi iman yang lebih baik lagi).
Kusadari bahwa ketika aku memulai retret ini, aku tampil sebagai seorang pribadi dengan riwayatku yang unik. Tetapi aku sadar pula bahwa dalam hidupku aku tidak sendiri. Dalam ziarah imanku aku dihimpun bersama-sama dalam satu jemaat dengan orang-orang katolik yang lain. Karena itu retret ini kutuliskan dalam blog supaya diikuti oleh saudara-saudaraku yang lain. Aku akan senang sekali jika saudara-saidaraku berjalan bersama aku dalam retret ini.
Mengikuti Tahun Paulus yang dicanangkan Vatikan, aku menggunakan Kitab Suci, khususnya Surat Paulus kepada Jemaat di Efesus sebagai panduan retret ini. Setelah enti pertama ini, aku akan menuliskan rangkaian retretku. Selamat datang bergabung jika ada teman yang ingin berjalan bersama aku. Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar